JAKARTA, KOMPAS.TV - Ibu Yasavati Kurnia, membagikan kisahnya sebagai alah satu penyintas kanker kulit melanoma. <br /> <br />Ibu Yasavati mengakui semua itu berawal dari tahi lalat kecil sebesar biji kacang hijau di tepi telapak kaki kanannya. <br /> <br />Ia sudah memiliki tahi lalat itu sejak lahir dan tidak merasakan gejala apa pun. <br /> <br />Namun, mulai tahun 2007 tahi lalat tersebut akan berdarah setelah Ibu Yasavati berjalan cukup jauh atau pun melakukan aktivitas olahraga. <br /> <br />Pada awalnya, ia tak ambil pusing karena menganggap hal itu bisa disebabkan oleh gesekan kaki dengan sepatu saat beraktifivas. <br /> <br />Baca Juga Mengenal Kanker Kulit yang Paling Mematikan, Melanoma! | AYO SEHAT di https://www.kompas.tv/article/306484/mengenal-kanker-kulit-yang-paling-mematikan-melanoma-ayo-sehat <br /> <br />Namun, ia sempat bertemu dengan seorang dokter dan memperlihatkan kondisi tahi lalat di kakinya. <br /> <br />Sang dokter beranggapan itu tahi lalat biasa dan menyarankan untuk melakukan biopsi. <br /> <br />Setelah dibiopsi, Ibu Yasavati didiagnosis melanoma maligna. <br /> <br />Ibu Yasavati berkonsultasi dengan ahli bedah dan disarankan operasi yang bernama eksisi luas karena selain pengangkatan tahi lalat yang kecil tadi, seluruh keliling jaringan tahi lalat sebesar 2 cm juga harus diekskavasi sedalam 2 cm. <br /> <br />Sehingga harus dilakukan transplantasi jaringan dan kulit dari paha kiri Ibu Yasavati untuk menutupinya. <br /> <br />Kasus Ibu Yasavati ini diakui masih langka, dokter pun menawarkan untuk mengonsumsi obat minum yang masih dalam masa penelitian. <br /> <br />Ibu Yasavati setuju untuk mengonsumsi obat tersebut selama 1 tahun dan berhasil sembuh dan tidak ada penyebaran kanker melanoma setelahnya. <br /> <br />Ibu Yasavati juga rutin melakukan check-up setiap tahunnya sampai saat ini. <br /> <br />Menurut Dokter Spesialis Kulit & Kelamin, Arini Widodo pengobatan melanoma bisa berbeda-beda tergantung pada kasusnya. <br /> <br />Adapun opsi lain bisa berupa imunoterapi, targeted cells, kemoterapi dan radioterapi yang akan disesuaikan dengan kasus dan ketersedian obat. <br /> <br /> <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/306489/kisah-ibu-yasavati-kurnia-yang-berhasil-melawan-melanoma-maligna-ayo-sehat
